Sumbawa Besar, SE.
Bencana alam berupa banjir dan angin puting beliung yang terjadi minggu
lalu, telah merusak lahan pertanian dan sejumlah infrastruktur pada 12
kecamatan di wilayah Kabupaten Sumbawa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa,
Drs. Arief, M.Si menyesalkan sikap BPBD Provinsi NTB dan Badan Nasional
Penggulangan Bencana (BNPB) Pusat yang tidak segera menyalurkan bantuan
bagi korban banjir di Sumbawa.
“Padahal pada tanggal 17 Maret lalu, BNPB Pusat sempat berkunjung
keSumbawauntuk mengikuti pembukaan festival Sakaya di Kecamatan Utan.
Namun mereka tidak memberikan bantuan atau pun mengunjungi korban
bencana,” ungkap Arief yang ditemui Senin malam (20/3) di kantornya.
Mestinya, lanjut Arief, mereka bisa sekaligus mengunjungi para korban bencana.
Saat, kata Arief, mereka beralasan tidak memberikan bantuan atau
mengunjungi korban bencana karena harus segera kembali keJakartaguna
mengikuti sebuah pertemuan.
Tanpa adanya bantuan dari BPBD Propinsi dan BNPB Pusat, pastinya BPBD
Sumbawa kuwalahan dalam melakukan pertolongan terhadap para korban
banjir di 12 kecamatan.
Meski penuh dengan keterbatasan, BPBD Sumbawa tetap menyalurkan bantuan
yang berasal dari Pemkab Sumbawa dan pihak swasta. Sejauh ini BPBD
Sumbawa telah mendistribusikan sedikitnya 38 ton beras dari Bulog serta
ribuan dus mie instant dan air mineral kepada korban bencana di 12
kecamatan.
Berdasarkan data yang diserap di lapangan oleh BPBD Sumbawa, setidaknya 4
korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi minggu lalu. Mereka
terdiri dari Syamsul Bahri (warga Desa Mamak Kecamatan Lopok, Mia (warga
Desa Gontar Baru Kecamatan Alas Barat, Khadijah dan fatmawati (warga
Desa Senawang Kecamatan Orong Telu).
Selain itu pihaknya juga telah mengungsikan sebanyak 7.000 lebih warga guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.
Dan jalan yang menghubungkan Dusun Matemega dengan Desa Marente
Kecamatan Alas sepanjang kurang lebih 15 kilometer, putus akibat tanah
longsor. Jembatan yang menghubungkan antara Desa Teladan dan Desa Tepal
di wilayah Kecamatan Orong Telu juga putus akibat banjir.
Karena putusanya akses, akibatnya hingga saat ini BPBD Sumbawa belum
dapat menyalurkan bantuan lohistik pada kedua desa tersebut.
“Kami berharap agar Pemprov NTB dan Pemerintah Pusat dapat segera
memberikan bantuan mengingat bencana yang terjadi saat ini termasuk yang
terbesar yang pernah terjadi di Kabupaten Sumbawa,” pungkasnya.(rc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar